Berikut ini 3 macam penerapan IoT pada kota pintar
- Manajemen Lalu Lintas
Perkembangan suatu kota secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan jumlah kendaraan bermotor di jalanan. Dampak yang ditimbulkan adalah kemacetan yang semakin parah atau bahkan kemungkinan tingkat kecelakaan lalu lintas yang meningkat. IoT dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah lalu lintas dengan penerapan sensor di setiap titik jalan yang memberikan informasi akurat dan real time tentang keadaan lalu lintas, sehingga memudahkan pengemudi untuk diarahkan ke jalanan lain atau kendaraan akan mengubah rutenya sendiri secara otomatis.
- Manajemen Penggunaan Sumber Daya Energi
Penggunaan kantor yang berbentuk gedung-gedung megah seperti yang biasa dilihat di Jakarta atau Surabaya memiliki dua sisi yang saling berlawanan. Di satu sisi, penggunaan gedung bisa meningkatkan citra perusahaan sebagai perusahaan besar. Di sisi lain, biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan sumber daya energi seperti air, listrik, gas, dan sebagainya menjadi besar. Selain itu, penggunaan sumber daya yang terlalu besar bisa dianggap sebagai pemborosan dalam skala nasional. Untuk mengatasi hal itu, IoT dapat diterapkan untuk mengatur penggunaan sumber daya pada suatu bangunan kantor atau gedung sehingga dapat meminimalisasi biaya penggunaan sumber daya energi yang dikeluarkan. Bagaimana contoh penerapannya? Misalnya adalah AC yang dapat mati sendiri jika tidak ada aktivitas kerja.
- Keamanan dan privasi
IoT yang telah diterapkan sebagai bagian dari peningkatan keamanan di perkotaan adalah dengan pengawasan melalui video atau CCTV. Pengawasan melalui media tersebut memungkinkan polisi untuk memantau aktivitas dari seluruh kota secara real time. Teknologi ini dapat digunakan untuk membantu menindaklanjuti laporan insiden kejahatan atau melakukan investigasi terhadap orang/kendaraan yang sedang dalam pencarian.